Senin, 15 Mei 2023

IKHLAS MEMANG SUSAH

 Pati, 16 Mei 2023

Saya single parent memiliki seorang putri berusia belum genap 8 tahun. Saat ini saya bekerja sebagai dosen salah satu kampus di Pati dan sebagai guru TK di desa sendiri, serta sebagai guru privat TK-SD. Kejadian hari Ahad, 16 April 2023/ 25 Ramadhan 1444 H tidak akan terlupakan. Pada hari tersebut anak saya ikut ke kampus. Saya ada jadwal mengajar jam pertama dan kedua. Jam 08.00 WIB kami sudah sampai di kampus dengan berkendara sepeda motor. Saya bersegera masuk kelas dan anak saya menunggu di kantor.

Waktu jam pulang kerja telah tiba, sekitar jam setengah tiga sore saya mengajak anak saya untuk siap-siap pulang. Tetapi, anak saya menolak dengan alasan ingin sekalian berbuka puasa di luar. Saya menuruti keinginan anak saya, dan menawarkan untuk bukber di Wedarijaksa saja yang tidak jauh dari rumah. Pukul setengah lima kami baru mau pulang dari kampus.

Ketika perjalanan pulang, sampai daerah Puskesmas Pati II atau sekitar depan gapura desa Ngepung terjadi kemacetan yang mengharuskan kendaraan berhenti. Kendaraan depan saya berhenti, kendaraan saya berhenti, dan kendaraan belakang saya juga berhenti. Namun, sesaat kendaraan belakang saya yang berupa mobil tiba-tiba jalan dan sedikit kena motor saya. Saya yakin betul waktu itu ada suara benda yang menyentuh sepeda motor saya. Karena terjadi ketidakseimbangan, motor saya jatuh dan menimpa kaki saya. Sebelum saya jatuh, alhamdulillah anak saya yang berada di belakang langsung turun dari sepeda motor. Kejadian ini tepat pukul 17.00 WIB.

Ada pemuda laki-laki yang lewat langsung membantu mengangkat sepeda motor saya. Lalu saya masih bisa untuk berdiri sendiri, namun kaki saya tidak kuat untuk melangkah. Saya merasakan sakit yang sangat luar biasa di kaki dan tidak pernah saya alami sebelumnya. Setelah anak muda membantu mengangkat sepeda motor saya, dia langsung pergi. Sementara mobil yang menyenggol sepeda motor saya diparkir agak jauh dari lokasi dan orangnya (bapak paruh baya) baru turun menghampiri saya. Saya berdiri di tempat karena memang benar-benar tidak bisa jalan. Orang tersebut menyuruh saya menepi, mengambilkan sepatu saya sebelah kiri, dan membantu saya jalan dengan engklek sambil bilang “sorry ya mbak”. Setelah saya dipinggirkan bersama kendaraan saya, orang itu bilang “sudah, tidak apa-apa, istirahat dulu saja” dan langsung ditinggal pergi begitu saja. Karena memang tidak ada luka ataupun darah yang kelihatan.

Saya masih berdiri dekat kendaraan saya bersama anak saya. Karena saya ngeblank, saya tidak sempat menanyakan nama maupun alamat orang tersebut apalagi meminta KTP. Saat mau memfoto kendaraan orang tersebut, kamera tidak menjangkau. Akan tetapi, alhamdulilllah Allah masih memberikan penglihatan yang jelas kepada saya. Sehingga, saya masih bisa melihat nomor plat kendaraan tersebut dari jarak jauh. Saya segera mencatat nomor plat kendaraan tersebut di HP (K 1872 RG). Lalu, saya share di status WA dan beranda FB.

Rasa sakit di kaki saya semakin parah, saya sudah tidak kuat berdiri. Saya langsung duduk di tanah rerumputan pinggir jalan tersebut. Saya melihat kaos kaki saya melembung, ketika saya buka sedikit ternyata kaki saya sudah bengkak. Sambil menangis karena tidak kuat menahan rasa sakit, saya menelfon kakak saya. Kakak ke-2 saya telfon tidak diangkat. Lalu menelfon kakak ke-1, saya ngomong minta dijemput sambil menangis. Dari jam lima sampai maghrib kakak ke-1 saya baru datang. Sepeda motor saya dititipkan ke Puskesmas terdekat. Lalu, kakak ke-2 saya datang juga. Sampai maghrib kami semua belum sempat membatalkan puasa, termasuk anak saya yang kebetulah di hari itu puasa full.

Saya diboncengkan kakak ke-2 sekalian mau diantarkan ke tukang pijit. Anak saya diboncengkan kakak ke-1 langsung pulang ke rumah. Sampai di tukang pijit daerah Pagerharjo, orangnya tidak mau langsung memijit disuruh menunggu sampai 3 jam pascajatuh. Dikarenakan jantung saya masih kuat, keadaan belum relax. Jam 8 malam kami datang lagi ke sana lagi. Saat dipijit saya menangis karena kesakitan. Otot-otot kaki saya dibetulkan sama tukang pijitnya. Tukang pijit tersebut bilang kalau ada yang ‘sempal’ (lepas/patah). Rabu, 19 April 2023 kami memutuskan untuk periksa di RSU Soewondo Pati. Setelah dirongsent, dokternya bilang hasilnya ada yang patah. Saya ditawari untuk operasi, saya jawab tidak berani. Kemudian diberi resep obat.

Hati saya sangat sakit dan sedih, seolah tidak bisa menerima keadaan. Saya terus mencari informasi tentang pemilik kendaraan yang sudah menyenggol sepeda motor saya. Saya cari melalui aplikasi samsat pati (newsakpole). Data kendaraan muncul, namun nama dan alamat pemilik tidak tertera. Kemudian ada mahasiswa saya yang memberikan saran untuk menanyakan ke petugas Polres Pati. Saya diberi kontak beliau. Langsung saya hubungi via WA. Beliau merespon dan mencarikan data pemilik kendaraan mobil tersebut. Pemilik mobil toyota yaris tersebut bernama Sugiatun, alamat desa Blaru 2/1 Pati. Setelah mendapatkan informasi data kendaraan tersebut, saya share lagi di FB.

Tanggal 20 April 2023, saya mendapatkan tambahan informasi beserta nomor HP orang tersebut dari orangtua anak les saya. Informasi dari sumber lain bahwa pemilik mobil tersebut, suaminya adalah perangkat desa (kamituwo). Ada juga yang memberikan informasi nama orang tersebut adalah bapak Ngadono. Informasi diperkuat lagi dari teman-teman FB, bahwa orang tersebut kamituwo dan mobil masih dipakai. Saya langsung menghubungi CP tersebut melalui panggilan nomor WA, tetapi tidak diangkat. Lalu saya chat WA, sejam kemudian baru dibalas. Dari chat WA ada niatan untuk datang ke rumah dan menyampaikan maaf sampai 2X.

Sore hari orangnya beneran datang ke rumah bersama istrinya naik sepeda motor. Istrinya bilang tujuannya datang untuk silaturrahmi dan klarifikasi kalau mereka tidak mau dikabarkan menabrak. Dia malah menyumpahi anak keturunannya sendiri. Yang suaminya juga ngomong banyak. Bilang kalau kejadian seperti ini dia tidak kapok, sudah pernah 3X ini. Dia cerita pernah dikeroyok orang se-RT, tapi dia yang menang. Kalau saya mau melaporkan, dia berani dan bilang juga punya adik polisi. Ngomong juga mau dibawakan jajan lebaran tapi tidak jadi. Sebelum mereka pamit pulang, suaminya berpesan kalau saya jadi operasi disuruh ngabari, mau ditengok di rumah sakit dan dibawakan makanan. Ngomong juga kalau bantu seikhlasnya mereka mau, kalau disuruh menanggung penuh tidak mau. Saya dan keluarga hanya diam mendengarkan perkataan mereka. Lalu mereka pulang tanpa meninggalkan uang serupiah pun, dan kami juga tidak meminta.

Setelah mereka berdua pulang dari rumah saya, saya cek chat WA. Permintaan maafnya yang sampai 2X sudah dihapus. Tujuan saya meminta dia datang ke rumah supaya dia tau keadaan saya, yang pas kejadian dia bilang saya tidak apa-apa dan hanya disuruh istirahat terus ditinggal pergi. Ternyata mereka memang tidak mau bertanggung jawab. Kemudian saya memutuskan untuk tidak memikirkan orang-orang tersebut. Saya memilih untuk fokus ke penyembuhan kaki saya dan berusaha mengikhlaskan takdir saya.

Saya bernadzar jika saya tidak jadi operasi, saya akan puasa 3 hari. Alhamdulillah, saat check up tanggal 3 Mei 2023 dokter bilang kaki saya sudah membaik dan tidak perlu operasi. Saya sangat bersyukur dan senang sekali. Esoknya saya langsung berpuasa 3 hari. Ini berkat do’a dari banyak orang (keluarga, saudara, dan teman-teman saya). Terima kasih semuanya...

Ibu saya selalu menyiapkan air panas setiap pagi dan sore untuk menyeka kaki saya; membuatkan bobok (bahan-bahan alami sesuai saran dari tukang pijit); mengambilkan makan-minum; mencucikan pakaian saya; dan lain-lain. I love You Mom... Setiap hari saya mengkonsumsi herba HNI berupa kapsul gamat, truson, dan susu kambing etawa. Minyak herba sinergi dari HNI atau dikenal dengan minyak butbut juga sering saya balurkan di kaki. Atas izin Allah, alhamdulilllah semakin hari semakin membaik. Saya berharap semoga besok saat check up 17 Mei 2023, dinyatakan dokter sudah semakin membaik lagi. Kami berharap segera benar-benar sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula, bisa berjumpa dengan anak-anak TK, berjumpa dengan teman-teman guru, berjumpa dengan teman-teman di kampus, dan bisa mengajak jalan-jalan anak. Aamiin...