Sabtu, 13 Agustus 2011

“HAKIKAT BULAN RAMADHAN”

“HAKIKAT BULAN RAMADHAN”

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia di antara bulan-bulan yang lain. Dan, Allah juga memuliakan bulan tersebut. Sebagaimana yang tertulis dalam kitab Durratun Nashihin mengenai keistimewaan bulan Ramadhan, yang artinya:
“Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw beliau bersabda: “Apabila datang malam pertama dari bulan Ramadhan, dibelenggulah syaithan-syaithan dan para jin yang durhaka, pintu-pintu neraka dikunci dan tidak sebuah pun pintunya dibuka, dan pintu surga dibuka, tidak satu pun pintu ditutup.” Allah swt berfirman pada setiap malam dari bulan Ramadhan tiga kali: “Adakah orang yang meminta? maka Aku akan memberikan permintaannya. Adakah orang yang bertaubat? Maka Aku akan menerima taubatnya. Adakah orang yang memohon ampun? Dan Allah swt akan memerdekakan sejuta orang dari neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, yaitu orang yang seharusnya menerima adzab. Apabila datang hari Jum’at di bulan Ramadhan itu Allah akan memerdekakan sejuta orang dari neraka pada setiap jam. Lalu apabila datang hari akhir bulan Ramadhan, Allah akan memerdekakan sejumlah orang yang telah dimerdekakan sejak hari pertama dari bulan itu.” (Abdul Hiyadh, 1993,28).
Pada bulan Ramadhan, Allah juga selalu memerdekakan enam ratus ribu orang dari neraka setiap saat, yaitu orang-orang yang seharusnya mendapat siksa sampai tiba Lailatulqadar.
Pada bulan Ramadhan, para Malaikat diperintahkan Allah untuk mencatat amal-amal mulia dari umat Muhammad saw dan tidak mencatat segala kejahatan atas mereka, serta menghapuskan dosa-dosa yang telah lampau. Sabda Nabi saw yang artinya: “Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan beriman dan mencari pahala Allah, maka diampunkanlah baginya dosa yang telah berlalu.” (Abdul Hiyadh, 1993,36).
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Zahrotur Riyadh yang artinya: Bahwa Ramadhan akan tiba di hari kiamat menjelma dalam bentuk seindah-indahnya. Bersujudlah ia di hadapan Allah swt. Lalu Allah berfirman: “Hai Ramadhan, mintalah apa hajatmu dan peganglah tangan orang-orang yang mengerti akan hakmu, maka berkelilinglah ia di area kiamat  dan membimbing tangan orang yang telah memenuhi hak Ramadhan itu. Berhentilah ia di depan Allah swt, dan berfirmanlah Allah swt “Hai Ramadhan, apa yang engkau kehendaki?” Jawabnya: “Aku ingin agar Engkau memberi mahkota kebesaran padanya.” Maka Allah memberikan mahkota pada tujuh puluh orang yang berdosa besar, mengawinkannya dengan seribu bidadari dan setiap bidadari diikuti tujuh puluh ribu gadis. Kemudian, menaikkannya di atas buroq, dan berfirmanlah Allah swt: ”Apalagi yang engkau kehendaki hai Ramadhan?” Jawabnya: “Tempatkanlah dia di samping Nabi-Mu.” Hai Ramadhan, apa lagi yang engkau kehendaki?” Jawabnya: “ Aku telah memenuhi hajatku. Ya Tuhanku, lalu di mana kemurahan-Mu?” Maka Allah memberikan seratus kota dari mutiara yaqud merah dan zubarjad hijau, pada setiap kota terdapat seribu buah gedung. (Abdul Hiyadh, 1993,23).
Dari hadist di atas dapat kita ketahui bahwa, Allah swt akan mengabulkan do’a bagi setiap orang yang mendekatkan diri atau selalu mengingat kepada-Nya. Karena Allah telah memuliakan bulan Ramadhan dan melipatgandakan pahala pada bulan tersebut.
Maka sudah semestinya bagi setiap Mukmin untuk memuliakan bulan Ramadhan, memelihara diri dari segala kemungkaran, dan tenggelam dalam ta’at seperti halnya shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, serta menjalankan ibadah-ibadah lainnya.

Daftar Pustaka:
Hiyadh, Abdul. 1993. Terjemah Durrotun Nashihin. Surabaya: Mesir